BAB 1.PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Dalam tiap proses produksi diperlukan
beberapa pertimbangan yang matang menyangkut batas maksimal kerja dari suatu
alat dan mesin yang digunakan selama proses tersebut berlangsung. Hal ini
menjadi sesuatu penting untuk melihat sejauh mana alat-alat produksi mampu
beroprasi. Jika dalam menjalankan fungsinya, alat tersebut dipaksakan, maka
tidak menutup kemungkinan terjadinya over load, sehingga hal tersebut
menyebabkan alat menjadi cepat aus. Dengan demikian akan semakin membengkakkan
biaya produksi. Dari gambaran tersebut terlihat bahwa perencanaan kapasitas
menjadi begitu penting. Perencanaan kapasitas adalah suatu proses sitematis
untuk menentukan tingkat kapasitasnya optimal atas dasar permintaan pasar yang
diperkirakan. Dalam perencanaan kapasitas ada pilihan-pilihan yang tetap harus
diperhatikan agar sasaran perusahaan dapat dicapai.
Pemimpin perusahaan sering kali
mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan berkaitan dengan perencanaan
kapasitas dalam kenyataan sehari-hari. Jika permintan pasar naik, perusahaan
justru cenderung meningkatkan jumlah produksi untuk memenuhi kebutuhan
konsumen. Padahal setiap alat memiliki kapasitas tertentu dalam berproduksi.
Apabila ini tetap dipaksakan, maka nantinya keuntungan yang diperoleh karena
produksi tambahan tersebut tidak akan mampu menutupi kerugian akibat kerusakan
alat yang disebabkan oleh produksi yang melebihi kapasitas seharusnya.
1.2
Tujuan
Mengetahui perencanaan kapasitas dengan
menggunakan metode pohon keputusan, analisis titik ampas dan analisis baysseian
dengan menggunakan program CMOM.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
Perencanaan kapasitas adalah suatu proses penentuan
dan pembahasan kebutuhan kapasitas, ada pilihan-pilihan sebagai berikut :
1. Pohon
Keputusan
Menyediakan
metode grafis untuk menganalisis keputusan rumit yang meliputi tahapan
alternative. Suatu diagram pohon digunakan untuk mengaitkan beragam pilihan
keputusan, pernyataan keadaan (steate of nature) nilai-nilai imbalan (payoff
values) CMOM bias menyelesaikan masalah-masalah yang terdiri hingga 99
peristiwa (nodes)
2. Analisis
titik impas (Break-even Analysis)
Menentukan
volume produksi atau layanan (titik ampas) dimana biaya total sebanding dengan
pendapatan total. Analisis titik impas digunakan untuk memilih antara peralatan
alternative, pilihan proses atau layanan atas dasar pembadingan biaya tetap dan
variable seta harga jual.
3. Analisis
Bayesian
Mengitung
peluang marginal dan yang direvisi dari data peluang sebelumnya dan
kondisional. Analisis Bayseian seringkali digunakan didalam keputusan kapasitas
dimana informasi survai tentang keadaan mendatang dari ekonomi bias dibeli.
(Handoko, 2000).
Kapasitas adalah kemampuan pembatas dari unit
produksi untuk berproduksi dalam waktu tertentu, dan biasa dinyatakan dalam
bentuk keluaran (output persatuan waktu). Cara lain untuk meningkatkan batas
kapasitas adalah dengan melakukan subkontrak pabila mungkin. Jaadi, mengubah
kebijakan mengenai pemanfaatan peralatan dapat mengubah kapasitastanpa menambah
peralatan (Buffa,1996).
Perencanaan kapasitas melibatkan para manajer puncak
dalam keputusan yang mempunyai implikasi strategis yang penting. Keputusan ini
sering kali mempunyai dampak terhadap, dan dipengaruhi oleh fungsi lain dalam
perusahaan selain terhadap operasinya (Amrine,1986).
Keputusan mengenai kapasitas dapat meningkat sumber
daya yang merupakan harta/kekayaan utama perusahaan, sehingga memerlukan
pembiayaan dengan pinjaman atau peralatan modal akhirnya. Melalui perencanaan
kapasitas ini diharapkan akan dapat dicapai tingkat/level profit yang
diinginkan dan tingkat presentase tertentu dari keuntungan setahun terhadap penjualan
yang diiginkan (Handoko, 2000).
Didalam perencanaan kapasitas terdapat 3
strategi yaitu:
1. Capacity lead strategy
Yaitu
kapasitas berada didepan permintaan. Strategi ini cocok untuk untuk pasar yang
ada berkembang saat ini
2. Capacity lag strategy
Yaitu
kapasitas berada dibawah permintaan. Strategi ini berpeluang untuk mengalami
kerugian.
3. Average lead strategy
Yaitu
kapasitas berada sejajar dengan permintaan dimana kapasitas yang ada jumlahnya
yang tersedia hanya sebanyak permintaan yang ada
( Nasution, 1999).
BAB 3. METODOLOGI PRAKTIKUM
POHON KEPUTUSAN
Klik folder
WinQSB v2.0, pilih program DA
Klik gambar
kotak di pojok atas di bawah file
Pilih “decision
tree analysis”
Isikan “problem
title” dan “number of nodes”
Klik OK
Isi tabel sesuai
data di soal (D=decision, C=chance)
Klik “Solve and
Analyze”, pilih “ Solve the problem”
Tampilkan
diagram, jelaskan hasilnya
ANALISIS BAYESIAN
Klik folder
WinQSB v2.0, pilih program DA
Klik gambar
kotak di pojok atas di bawah file
Pilih
“bayesian analysis”
Isikan
“problem title” dan “number of the states of nature ”
dan “Number of
Survey Outcomes”
Klik OK
Isi tabel sesuai
data di soal
Klik
“Solve and Analyze”, pilih “ Solve the problem”
Jelaskan
hasilnya
BAB4. PEMBAHASAN
Perencanaan kapasitas merupakan suatu proses
penentuan dan pembahasan kebutuhan kapasitas tau juga dapat disebut sebgai
proses sistematis untuk menentukan tingkat kapasitas optimal atas dasar
permintaan pasar yang diperkirakan (Buffa,
1996)
Metode-metode
yang biasa digunakan dalam perencanaan kapasitas adalah:
a.
Metode
Pohon Keputusan
Menyediakan
metode grafis untuk menganalisis keputusan rumit yang meliputi tahapan
alternative. Suatu diagram pohon digunakan untuk mengaitkan beragam pilihan
keputusan, pernyataan keadaan (steate of nature) nilai-nilai imbalan (payoff
values) CMOM bias menyelesaikan masalah-masalah yang terdiri hingga 99
peristiwa (nodes)
Langkah-langkah yang dilakukan dalam
mengambil keputusan dengan menggunakan pohon keputusan adalah sebagai berikut:
·
Menentukan model dan tipe
peristiwa.
·
Untuk tipe 1 lingkarannya
disebut dengan not1, begitu pula dengan tipe 2 dan 3. Dalam tipe 2 terdiri dari
beberapa jumlah not dan begitu pula dengan tipe 3.
·
Jumlah tipe berhubungan dalam
menentukan beberapa banyak cabang dari satu model. Dengan kata lain jumlah
cabang dari tipe menentukan jumlah cabang dari satu model.
·
Menentukan end node yang
merupakan cabang dari tipe. End node merupakan bagian-bagian dari tipe 3 yang
merupakan cabang dari tipe 2.
·
Menentukan no/pay off dan juga
menetukan alternative/ probability.
·
Untuk menggambarkan grafiknya,
maka kita terlebih dahulu menguji atau memasukkandata dalam table. Maka dari
table tersebut akan diperoleh grafik dari pohon keputusan.
b.
Analisis
Bayesian
Menghitung peluang marjinal dan
yang direvisi dari data peluang sebelumnya dan kondisional. Analisis Bayesian
seringkali digunakan didalam keputusan kapasitas dimana informasi survai
tentang keadaan mendatang dari ekonomi bisa dibeli
Langkah-langkah yang dilakukan dalam mengambil
keputusan dengan menggunakan analisis bayesian adalah sebagai berikut:
1.
Grafik dari analisis Bayesian
merupakan hubungan antara nilai dari state dengan jumlah indikatirnya.
2.
Membuat tabel dengan memasukkan
data dri nilai-nilai state baik state 1,2,3 dan seterusnya.
3.
Memasukkan jumlah indicator ( I
)
4.
Jumlah state menentukan jumlah
cabang
5.
Jumlah inikator mrnentukan
jumlah cabang dari survey
6.
Dari data table tersebut yang
telah teris, maka dapat diperoleh grafik dari analisis Bayesian dalam mengambil suatu
keptusan.
c.
Metode
Analisis
Titik Impas
Menentukan volume produksi atau
layanan (titik impas) dimana biaya total sebanding dengan pendapatan total.
Analisis titik impas digunakan untuk memilih antara peralatan alternative ,
pilihan proses atau layanan atas dasar penbandingan biaya tetap dan variable
serta harga jual.
Salah satu contoh aplikasi perancangan kapasitas
yaitu sistem perencanaan dan pengendalian produksi agroindustri, produksi
tentunya harus memperhatikan karakteristik dari bahan baku yang khas tersebut.
Faktor musiman mengharuskan pentingnya penjadwalan produksi untuk jenis tanaman
yang cepat panen. Jenis tanaman seperti ketela yang berumur panjang dan
memiliki umur yang berbeda dari berbagai varietas serta variasi jumlah buah
siap panen mengharuskan pentingnya perkiraan jumlah panen dari setiap musim (Gaspers, 2002).
Analisa Data
Dari praktikum sebelumnya dengan
pohon keputusan maka dapat diketahui bahwa perusahaan mengambil dari dua
pilihan ternyata pilihan yang menguntungkan yang bisa diambil oleh perusahaan
adalah event 2 dimana nilai yang bisa didapatkan yaitu $300.000
Sedangkan untuk analisis Bayensian
ini, diambil peluang yang terbesar dimana dapat dilihat bahwa peluang yang
terbesar itu adalahpada indikator 1 state 1 dengan nialai persentase terbesar.
Pada contoh soal, dengan
menggunakan rancangan pohon keputusan. Dan rancangan ini event pertama terbagi
menjadi small expension dan large expension yang masing-masing bercabang
menjadi low demand dan high demand. Namun pada event small expension, high
demand bercabang lagi menjadi ‘expand’ dan ‘don’t expand’. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa event pertama dan event high demand (small expand) merupakan
decision dan yang lain adalah chance.
Dari data tersebut maka dapat diperoleh hasil
yang dipilih event 3 (small expension) yang high demad (event 2) untuk event 9
(don’t expent). Dengan nilai expected untuk overall adalah 299.
BAB 5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan
pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut:
·
Perencanaan kapasitas
merupakan suatu proses penentuan dan pembahasan kebutuhan kapasitas tau juga
dapat disebut sebagai
proses sistematis untuk menentukan tingkat kapasitas optimal atas dasar
permintaan pasar yang diperkirakan
·
3 metode yang
digunakan untuk menentukan perencanaan kapasitas yaitu pohon keputusan ,
analisis Bayesian, dan metode analisis titik impas
·
Dari hasil perhitungan
maka dapat diperoleh hasil yang dipilih event 3 (small expension) yang high
demad (event 2) untuk event 9 (don’t expent). Dengan nilai expected untuk
overall adalah 299.
5.2 Saran
Trimakasih
bimbingannya...
DAFTAR
PUSTAKA
Amrine, Harorld T ;John A. Ritchey
dan Oliver S.Hulley. 1986. Manajemen dan Organisasi Produksi.
Jakarta: Penerbit Erlangga
Buffa, Elwood S. 1996. Manajemen Operasi dan produksi Modern. Jakarta: Binarupa
Aksara
Handoko. I. Hani. 2000. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi
Edisi I. Yogyakarta:
BPFE Yogyakarta
Gaspersz,Vincent. 2002. Production Planning and Inventory Control Berdasarkan Pendekatan
Sistem Terintegrasi MRP II dan JIT Menuju Manufakturing 21. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Nasution, Arman H.1999. Perencanaan dan
Pengendalian Produksi.
Jakarta: Penerbit Guan Widya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar