Rabu, 10 Oktober 2012

PERENCANAAN KAPASITAS


BAB 1.PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang
Dalam tiap proses produksi diperlukan beberapa pertimbangan yang matang menyangkut batas maksimal kerja dari suatu alat dan mesin yang digunakan selama proses tersebut berlangsung. Hal ini menjadi sesuatu penting untuk melihat sejauh mana alat-alat produksi mampu beroprasi. Jika dalam menjalankan fungsinya, alat tersebut dipaksakan, maka tidak menutup kemungkinan terjadinya over load, sehingga hal tersebut menyebabkan alat menjadi cepat aus. Dengan demikian akan semakin membengkakkan biaya produksi. Dari gambaran tersebut terlihat bahwa perencanaan kapasitas menjadi begitu penting. Perencanaan kapasitas adalah suatu proses sitematis untuk menentukan tingkat kapasitasnya optimal atas dasar permintaan pasar yang diperkirakan. Dalam perencanaan kapasitas ada pilihan-pilihan yang tetap harus diperhatikan agar sasaran perusahaan dapat dicapai.
Pemimpin perusahaan sering kali mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan berkaitan dengan perencanaan kapasitas dalam kenyataan sehari-hari. Jika permintan pasar naik, perusahaan justru cenderung meningkatkan jumlah produksi untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Padahal setiap alat memiliki kapasitas tertentu dalam berproduksi. Apabila ini tetap dipaksakan, maka nantinya keuntungan yang diperoleh karena produksi tambahan tersebut tidak akan mampu menutupi kerugian akibat kerusakan alat yang disebabkan oleh produksi yang melebihi kapasitas seharusnya.
1.2              Tujuan
Mengetahui perencanaan kapasitas dengan menggunakan metode pohon keputusan, analisis titik ampas dan analisis baysseian dengan menggunakan program CMOM.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
Perencanaan kapasitas adalah suatu proses penentuan dan pembahasan kebutuhan kapasitas, ada pilihan-pilihan sebagai berikut :
1.      Pohon Keputusan
Menyediakan metode grafis untuk menganalisis keputusan rumit yang meliputi tahapan alternative. Suatu diagram pohon digunakan untuk mengaitkan beragam pilihan keputusan, pernyataan keadaan (steate of nature) nilai-nilai imbalan (payoff values) CMOM bias menyelesaikan masalah-masalah yang terdiri hingga 99 peristiwa (nodes)
2.      Analisis titik impas (Break-even Analysis)
Menentukan volume produksi atau layanan (titik ampas) dimana biaya total sebanding dengan pendapatan total. Analisis titik impas digunakan untuk memilih antara peralatan alternative, pilihan proses atau layanan atas dasar pembadingan biaya tetap dan variable seta harga jual.
3.      Analisis Bayesian
Mengitung peluang marginal dan yang direvisi dari data peluang sebelumnya dan kondisional. Analisis Bayseian seringkali digunakan didalam keputusan kapasitas dimana informasi survai tentang keadaan mendatang dari ekonomi bias dibeli. (Handoko, 2000).
Kapasitas adalah kemampuan pembatas dari unit produksi untuk berproduksi dalam waktu tertentu, dan biasa dinyatakan dalam bentuk keluaran (output persatuan waktu). Cara lain untuk meningkatkan batas kapasitas adalah dengan melakukan subkontrak pabila mungkin. Jaadi, mengubah kebijakan mengenai pemanfaatan peralatan dapat mengubah kapasitastanpa menambah peralatan (Buffa,1996).
Perencanaan kapasitas melibatkan para manajer puncak dalam keputusan yang mempunyai implikasi strategis yang penting. Keputusan ini sering kali mempunyai dampak terhadap, dan dipengaruhi oleh fungsi lain dalam perusahaan selain terhadap operasinya (Amrine,1986).
Keputusan mengenai kapasitas dapat meningkat sumber daya yang merupakan harta/kekayaan utama perusahaan, sehingga memerlukan pembiayaan dengan pinjaman atau peralatan modal akhirnya. Melalui perencanaan kapasitas ini diharapkan akan dapat dicapai tingkat/level profit yang diinginkan dan tingkat presentase tertentu dari keuntungan setahun terhadap penjualan yang diiginkan (Handoko, 2000).
Didalam perencanaan kapasitas terdapat 3 strategi yaitu:
1. Capacity lead strategy
Yaitu kapasitas berada didepan permintaan. Strategi ini cocok untuk untuk pasar yang ada berkembang saat ini
2. Capacity lag strategy
Yaitu kapasitas berada dibawah permintaan. Strategi ini berpeluang untuk mengalami kerugian.
3. Average lead strategy
Yaitu kapasitas berada sejajar dengan permintaan dimana kapasitas yang ada jumlahnya yang tersedia hanya sebanyak permintaan yang ada
( Nasution, 1999).
  

BAB 3. METODOLOGI PRAKTIKUM


POHON KEPUTUSAN
Klik folder WinQSB v2.0, pilih program DA

Klik gambar kotak di pojok atas di bawah file

Pilih “decision tree analysis”

Isikan “problem title” dan “number of nodes”

Klik OK

Isi tabel sesuai data di soal (D=decision, C=chance)

Klik “Solve and Analyze”, pilih “ Solve the problem”

Tampilkan diagram, jelaskan hasilnya


ANALISIS BAYESIAN
Klik folder WinQSB v2.0, pilih program DA

Klik gambar kotak di pojok atas di bawah file

Pilih “bayesian analysis”
 

Isikan “problem title” dan “number of the states of nature ”
dan “Number of Survey Outcomes”

Klik OK

Isi tabel sesuai data di soal

Klik “Solve and Analyze”, pilih “ Solve the problem”
 

Jelaskan hasilnya



BAB4. PEMBAHASAN

Perencanaan kapasitas merupakan suatu proses penentuan dan pembahasan kebutuhan kapasitas tau juga dapat disebut sebgai proses sistematis untuk menentukan tingkat kapasitas optimal atas dasar permintaan pasar yang diperkirakan (Buffa, 1996)
 Metode-metode yang biasa digunakan dalam perencanaan kapasitas adalah:
a.      Metode Pohon Keputusan
            Menyediakan metode grafis untuk menganalisis keputusan rumit yang meliputi tahapan alternative. Suatu diagram pohon digunakan untuk mengaitkan beragam pilihan keputusan, pernyataan keadaan (steate of nature) nilai-nilai imbalan (payoff values) CMOM bias menyelesaikan masalah-masalah yang terdiri hingga 99 peristiwa (nodes)
Langkah-langkah yang dilakukan dalam mengambil keputusan dengan menggunakan pohon keputusan adalah sebagai berikut:
·         Menentukan model dan tipe peristiwa.
·         Untuk tipe 1 lingkarannya disebut dengan not1, begitu pula dengan tipe 2 dan 3. Dalam tipe 2 terdiri dari beberapa jumlah not dan begitu pula dengan tipe 3.
·         Jumlah tipe berhubungan dalam menentukan beberapa banyak cabang dari satu model. Dengan kata lain jumlah cabang dari tipe menentukan jumlah cabang dari satu model.
·         Menentukan end node yang merupakan cabang dari tipe. End node merupakan bagian-bagian dari tipe 3 yang merupakan cabang dari tipe 2.
·         Menentukan no/pay off dan juga menetukan alternative/ probability.
·         Untuk menggambarkan grafiknya, maka kita terlebih dahulu menguji atau memasukkandata dalam table. Maka dari table tersebut akan diperoleh grafik dari pohon keputusan.
b.      Analisis Bayesian
            Menghitung peluang marjinal dan yang direvisi dari data peluang sebelumnya dan kondisional. Analisis Bayesian seringkali digunakan didalam keputusan kapasitas dimana informasi survai tentang keadaan mendatang dari ekonomi bisa dibeli
Langkah-langkah yang dilakukan dalam mengambil keputusan dengan menggunakan analisis bayesian adalah sebagai berikut:
1.      Grafik dari analisis Bayesian merupakan hubungan antara nilai dari state dengan jumlah indikatirnya.
2.      Membuat tabel dengan memasukkan data dri nilai-nilai state baik state 1,2,3 dan seterusnya.
3.      Memasukkan jumlah indicator ( I )
4.      Jumlah state menentukan jumlah cabang
5.      Jumlah inikator mrnentukan jumlah cabang dari survey
6.      Dari data table tersebut yang telah teris, maka dapat diperoleh grafik dari analisis Bayesian dalam mengambil suatu keptusan.

c.       Metode Analisis Titik Impas
Menentukan volume produksi atau layanan (titik impas) dimana biaya total sebanding dengan pendapatan total. Analisis titik impas digunakan untuk memilih antara peralatan alternative , pilihan proses atau layanan atas dasar penbandingan biaya tetap dan variable serta harga jual.
Salah satu contoh aplikasi perancangan kapasitas yaitu sistem perencanaan dan pengendalian produksi agroindustri, produksi tentunya harus memperhatikan karakteristik dari bahan baku yang khas tersebut. Faktor musiman mengharuskan pentingnya penjadwalan produksi untuk jenis tanaman yang cepat panen. Jenis tanaman seperti ketela yang berumur panjang dan memiliki umur yang berbeda dari berbagai varietas serta variasi jumlah buah siap panen mengharuskan pentingnya perkiraan jumlah panen dari setiap musim (Gaspers, 2002).

 Analisa Data
Dari praktikum sebelumnya dengan pohon keputusan maka dapat diketahui bahwa perusahaan mengambil dari dua pilihan ternyata pilihan yang menguntungkan yang bisa diambil oleh perusahaan adalah event 2 dimana nilai yang bisa didapatkan yaitu $300.000
Sedangkan untuk analisis Bayensian ini, diambil peluang yang terbesar dimana dapat dilihat bahwa peluang yang terbesar itu adalahpada indikator 1 state 1 dengan nialai persentase terbesar.
Pada contoh soal, dengan menggunakan rancangan pohon keputusan. Dan rancangan ini event pertama terbagi menjadi small expension dan large expension yang masing-masing bercabang menjadi low demand dan high demand. Namun pada event small expension, high demand bercabang lagi menjadi ‘expand’ dan ‘don’t expand’. Sehingga dapat disimpulkan bahwa event pertama dan event high demand (small expand) merupakan decision dan yang lain adalah chance.
 Dari data tersebut maka dapat diperoleh hasil yang dipilih event 3 (small expension) yang high demad (event 2) untuk event 9 (don’t expent). Dengan nilai expected untuk overall adalah 299.

BAB 5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
            Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut:
·         Perencanaan kapasitas merupakan suatu proses penentuan dan pembahasan kebutuhan kapasitas tau juga dapat disebut sebagai proses sistematis untuk menentukan tingkat kapasitas optimal atas dasar permintaan pasar yang diperkirakan
·         3 metode yang digunakan untuk menentukan perencanaan kapasitas yaitu pohon keputusan , analisis Bayesian, dan metode analisis titik impas
·         Dari hasil perhitungan maka dapat diperoleh hasil yang dipilih event 3 (small expension) yang high demad (event 2) untuk event 9 (don’t expent). Dengan nilai expected untuk overall adalah 299.
5.2 Saran
            Trimakasih bimbingannya...








DAFTAR PUSTAKA

Amrine, Harorld T ;John A. Ritchey dan Oliver S.Hulley. 1986.                                                                                Manajemen dan Organisasi Produksi. Jakarta: Penerbit Erlangga
Buffa, Elwood S. 1996. Manajemen Operasi dan produksi Modern. Jakarta: Binarupa Aksara
Handoko. I. Hani. 2000. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi Edisi I. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta
Gaspersz,Vincent. 2002. Production Planning and Inventory Control Berdasarkan Pendekatan Sistem Terintegrasi MRP II dan JIT Menuju Manufakturing 21. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Nasution, Arman H.1999. Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Jakarta: Penerbit Guan Widya









Tidak ada komentar:

Posting Komentar